Medan (SIB)
Pemuda Katolik Sumut akan mendukung pelaksanaan Pilkada Gubsu 2008 berjalan damai dan tenteram dengan penuh kekondusifan dan mengancam tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2009 kalau tidak memenuhi akuntabilitas publik. Hal itu merupakan Memorandum Kemasyarakat Pemuda Katolik Komda Sumut dalam Rakerda I yang digelar, Sabtu (15/9) di Balai Diklat Keagamaan.
Sejalan dengan dukungan itu, Pemuda Katolik menuntut pemerintah segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tentang calon perseorangan sehingga tidak terjadi kekosongan hukum menunggu revisi dari UU No 23 tahun 2004.
Kekosongan hukum pasca putusan Mahkamah Konstitusi tentang pengambilan calon perseorangan dalam pilkada akan mengundang resiko yang sangat besar dan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi pemerintah daerah khususnya Sumut, karena apabila Pilkada Gubsu dilaksanakan akan menghasilkan produk pilkada yang cacat hukum karena aturan yang dipakai dalam pilkada tersebut jelas tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Selain desakan untuk revisi UU No 23 Tahun 2004, Undang-undang Politik juga tidak kalah pentingnya karena kebutuhan untuk itu juga sangat mendesak sebagai dasar pelaksanaan Pemilu 2009. DPR akan terus didesak untuk mempercepat proses lahirnya Undang-undang Politik dengan mempertimbangkan perangkat hukum pemilu 2009 mencerminkan azas akuntabilitas publik dimana harus ada pertanggungjawaban wakil rakyat kepada rakyat sebagai pemilih.
Pemuda Katolik juga mendesak agar kebohongan publik tidak dibiarkan menjadi terlembaga secara berkesinambungan melainkan ada upaya penghilangan dan dilakukan seefektif mungkin melalui mekanisme pemilu yang tepat.
Rakerda Pemuda Katolik yang berlangsung selama 2 hari diikuti 17 cabang Pemuda Katolik Sumut, berakhir Minggu (16/9) pagi yang ditutup oleh Ketua Pemuda Katolik Komda Sumut, Ir Oloan Simbolon didampingi Sekretaris Johannes Naibaho dan Drs Pangihutan Rumapea sebagai pimpinan sidang penutupan. (M15/l)
Monday 24 September 2007
Pemuda Katolik Dukung Pelaksanaan Pilgubsu 2008 Berjalan Damai dan Tenteram
Gubsu Ajak Pemuda Katolik Sukseskan Pilgubsu dan Tidak Golput
Medan (SIB)
Pemuda Katolik Sumut diajak untuk mensukseskan Pilkadasung Gubsu 2008 dan meminta anggota Pemuda Katolik jangan Golput, melainkan memberikan suara di TPS-TPS. Hal itu disampaikan Gubsu Drs Rudolf M Pardede dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I Hasiholan Silaen SH pada pelantikan pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sumut, Sabtu (14/9) malam di Convention Hall Bina Media Medan.
Gubsu yang juga membuka secara resmi Rapat Kerja Daerah Pemuda Katolik Sumut meminta agar Pemuda Katolik dengan penuh ikhlas, tanggungjawab dan mandiri mengakomodasikan semua potensi untuk memberikan yang terbaik bagi organisasi dan masyarakat pada umumnya.
Acara pelantikan yang diawali dengan Misa dipimpin Uskup Agung Medan, Mgr Pius Datubara OFMCap dihadiri ratusan kader pemua katolik se-Sumut ditandai dengan acara pengutusan terhadap para pengurus Pemuda Katolik Komda Sumut periode 2007-2010.
Dalam khotbahnya, Uskup Agung menyampaikan pesan bahwa hirarki gereja memberikan perhatian besar kepada pemuda gereja dan berharap pemuda menyambut dengan baik berupa pengkaderan diri menjadi generasi masa depan gereja.
Dijelaskannya bahwa Paus Paulus Yohanes II pada masanya pergi ke seluruh pelosok-pelosok dunia untuk mengajak para pemuda bangkit dalam memberdayakan diri dan membangun kebersamaan.
Uskup Agung juga meminta kepada Pemuda Katolik untuk bangkit dengan habitus baru, yaitu bergerak dengan memegang bahwa pemikiran pandangan dan perbuatan sesuai dengan hati nurani.
Usai acara Misa dilanjutkan dengan acara pelantikan yang dilakukan secara langsung oleh Ketua Umum Pemuda Katolik Pusat MT Natalis Situmorang S Hut MSi disaksikan Gubsu, Uskup Agung Medan, Ketua KNPI Sumut, Ketua PMKI Sumut, Ketua WKRI Sumut, Presedium PMKRI Medan.
Drs Dimar Sidabutar dalam sambutannya sebagai perwakilan penasehat mengatakan untuk membesarkan pemuda Katolik harus dipegang 3 formula yaitu konsolidasi organisasi, kaderisasi dan komunikasi internal dan eksternal. Kalau ketiga fomula itu dijalankan Pemuda Katolik akan bangkit seiring dengan bangkitnya organisasi kepemudaan di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Sumut Ir Oloan Simbolon dalam sambutannya usai dilantik mengatakan akan bangkit bersama rakyat mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan perdamaian.
Susunan Kepengurusan Pemuda Katolik Sumut Periode 2007-2010 masing-masing, Ketua Ir Oloan Simbolon, Wakil Ketua Antonius Tumanggor, Ir Hotdiman Manik, Dedi Handoko SH, Drs Pangihutan Rumapea, Suhadi Situmorang SH, Kosmas Harefa, Robinson, Fransiskus Sitanggang, Afner Simbolon, Sekretaris Johannes Naibaho dan masing-masing Wakil Sekretaris, Bendahara Johan dan masing-masing Wakil Bendahara. Acara itu dihadiri sejumlah tokoh-tokoh Katolik Sumut dan berlangsung meriah.
Ketua Panitia Pelaksana Antonius Tumanggor, melaporkan usai acara pelantikan langsung dilanjutkan dengan Rapat Kerja Daerah Pemuda Katolik komda Sumut periode 2007-2010 yang I selama 2 hari di Gedung Balai Diklat Keagamaan Medan Jalan TB Simatupang, Medan Sunggal untuk merumuskan langkah-langkah dan kebijakan Pemuda Katolik ke depan. (M15/t)
http://hariansib.com/2007/09/16/gubsu-ajak-pemuda-katolik-sukseskan-pilgubsu-dan-tidak-golput/
Tuesday 29 May 2007
Muskomda Sumut
25 Me1 2007 http://hariansib.com/2007/05/25/hari-ini-gubsu-buka-muskomda-pemuda-katolik-di-samosir/
Medan (SIB)
Kegiatan Pemuda Katolik Komda Kepri Kota Tanjung Pinang
Senin, 18 Desember 2006
TANJUNGPINANG (BP) -Komisariat Cabang Pemuda Katolik Kota Tanjungpinang menggelar gotong royong massal, Ahad (17/12). Gotong royong ini menyambut Natal 25 Desember mendatang.
Ketua Pemuda Katolik Kota TanjungpPinang, Aloysius Dahango menyebutkan gotong royong ini merupakan bentuk partisipasi Pemuda Katolik dan Gereja sebagai masyarakat Kota Tanjungpinang.
“Kegiatan ini juga secara tak langsung mendukung program bersih Kota Tanjungpinang. Jadi tidak ada salahnya kita secara berma-sama mendukung kegiatan ini. Karena kegiatan ini dikoordinasi langsung dengan Unit Kebersihan Pemerintah Kota Tanjungpinang,” jelas Aloysius.Gotong royong di pasar baru tepatnya pasar ikan dijadikan sebagai lokasi bersih-bersih. Karena lokasi ini terbilang cukup kotor untuk dipandang. Dengan melibatkan pemuda Katolik sebanyak 50 orang langsung dibersihkan.
”Kebersihan Kota Tanjungpinang menjadi tanggung jawab masyarakatnya. Ditambah lagi skala prioritas Kota Gurindam yakni kebersihan kota. Untuk itu, gotong royong pada minggu ini dititik beratkan pada lokasi yang jarang tersentuh kebersihan. Walau aktivitas pasar selalu dibersihkan oleh petugas kebersihan, tidak ada salahnya kita juga membantu membersikan pusat keramaian ini,” ujarnya.
“Pada realisasinya program bersih ini menjadi program pemuda Katolik tahun 2006, baik di tingkat Komisariat Cabang maupun Komisariat Daerah Provinsi Kepri,”tambah Aloysius. (cr1)
Kegiatan Pemuda Katolik Cabang Bekasi
Warga Dapat Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan
Bekasi, Kompas - Dua organisasi pemuda berbasis keagamaan di Kota Bekasi, yakni Angkatan Muda Nahdlatul Ulama dan Pemuda Katolik, hari Minggu (20/5) menggelar pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat gratis bagi masyarakat di Kelurahan Jatiwarna, Pondok Melati, Kota Bekasi.
Selain untuk memeringati Hari Kebangkitan Nasional pada tahun ini, kegiatan bakti sosial itu juga diakui sebagai wujud kerja sama antardua elemen masyarakat berbeda agama tersebut.
Panitia melibatkan tim dokter dan bidan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jatiwarna. Ketua Angkatan Muda Nahdlatul Ulama (AMNU) Kota Bekasi, Yudistira, mengatakan, warga yang diperiksa dan diobati tidak dipungut biaya, tetapi mereka boleh memberikan uang secara sukarela.
"Ini bentuk kepedulian kami sebagai pemuda serangkaian momentum Hari Kebangkitan Nasional," kata Yudistira, kemarin.
Senada dengan Yudistira, Ketua Pemuda Katolik Kota Bekasi, Walter Fransiskus, menambahkan, kerja sama dua organisasi pemuda dari dua latar belakang agama berbeda itu menjadi bukti bahwa kelompok masyarakat akar rumput sebenarnya tidak memiliki konflik keagamaan atau pun bernuansa pembedaan suku, agama, ras, dan antargolongan.
"Kami berharap elite kita mampu menunjukkan hal sama, bahwa sekat agama bukan penghalang untuk membangun bangsa," tutur Fransiskus.
Kegiatan itu direspons positif warga setempat. Mereka berbondong-bondong mendatangi Sekolah Dasar Negeri Jatiwarna IV, tempat kegiatan bakti sosial itu berlangsung. (cok)
Kegiatan Pemuda Katolik Kabupaten Minahasa
Monday 28 May 2007
Pro Ecclesia et Patria,
Mendengar kata Lupus, pada umumnya orang teringat seorang tokoh dalam novel yang dimuat dalam salah satu majalah remaja beberapa tahun yang lalu. Namun Lupus yang punya peringatan Hari Lupus Se-Dunia, setiap tanggal 10 Mei, tentunya bukan Lupus yang itu.
Lupus yang dimaksud adalah Penyakit Lupus, atau lengkapnya Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Lupus yang ini merupakan penyakit kronik/menahun dan dikenal sebagai penyakit autoimun. Gejala yang ditimbulkannya bisa sangat beragam dan menyerupai penyakit-penyakit lain, sehingga sering juga disebut sebagai penyakit seribu wajah. Penyakit ini menyerang seluruh organ tubuh penderitanya, terutama organ-organ tubuh vital seperti: Jantung, Ginjal, Hati, Paru, Darah, Syaraf, Mata, Sendi dan Kulit. Penyakit ini bila tidak segera diketahui, bisa mengancam jiwa dan menyebabkan kematian. Sudah cukup banyak korban meninggal karena penyakit ini.
Menyadari berbahayanya penyakit ini dan telah banyaknya jiwa yang menjadi korban, sementara di sisi lain, masyarakat masih sangat awam terhadap pengetahuan tentang penyakait ini, PEMUDA KATOLIK Komisariat Daerah Jawa Barat, Cabang Kota Bandung dan Komisariat Cicadas, turut berperan serta mendukung dan membantu Yayasan Lupus Indonesia dalam sosialisasi pengetahuan tentang penyakit Lupus melalui serangkaian program World Lupus Day 2007.
Pada hari Sabtu, 21 April 2007, bertepatan dengan Hari Kartini, di Aula PPB Universitas Katolik Parahyangan, Jl. Merdeka 30 Bandung, diselenggarakan Talk Show dengan tema “Lupus: Hormonkah Yang Bersalah?”. Talk Show yang berlangsung dari jam 09.00 – 12.00 bbwi menghadirkan 3 orang Narasumber, dr. Ria Bandiara, Sp.PD, KGH, dr. Wiryawan Permadi, Sp.OG, K-Fer dan Tiara Savitri, S.Pd. (Ketua YLI). Acara yang dimoderatori oleh drg. Anne Gracia ini dihadiri tidak kurang dari 250 peserta dari berbagai kalangan: para penderita Lupus (yang biasa disebut Odapus), keluarga Odapus, siswa/i SMU dan para Guru, kalangan mahasiswa/i, ormas dan masyarakat umum, tak ketinggalan hadir ibu-ibu Wanita Katolik RI, serta beberapa tokoh awam, biarawan/wati yang berkarya di komisi/lembaga maupun paroki-paroki di Keuskupan Bandung.
Malam harinya, dalam kemeriahan malam minggu di Jalan Dago, puluhan relawan dari Yayasan Lupus Indonesia, Pemuda Katolik, Keluarga Karyawan Muda Katolik serta Mahasiswa/i Universitas Islam Bandung serta puluhan relawan muda lainnya, melakukan “Branding on The Street”: membagi-bagikan buku saku tentang penyakit Lupus dan Pin Peduli Lupus. Acara yang sama juga dilakukan esok paginya pada hari Minggu, 22 April 2007 di seputar Lapangan Gasibu dan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar.
Kader kader Pemuda Katolik di Jawa Barat merasa terpanggil untuk terlibat, karena selain berbahaya, sebagian besar Odapus adalah teman-teman muda, meski Lupus dapat menyerang siapa saja, baik tua maupun muda. Buat kader-kader perempuan di Pemuda Katolik, keterlibatan ini semakin bertambah nilainya, karena data Yayasan Lupus Indonesia mengungkapkan 6 dari 7 orang penderita Lupus ternyata adalah kaum perempuan, seperti dikatakan Sdri. Rini Andharyani, salah seorang Odapus yang juga menjadi Perwakilan Yayasan Lupus Indonesia di Bandung. Hal ini ditegaskan Sdri. Emerita, salah seorang Wakil Ketua Pemuda Katolik Komda Jabar yang juga seorang kader perempuan.
Keterlibatan Pemuda Katolik dalam acara ini sangat relevan, demikian dikatakan G.Y. Bambang Sugiarto, Ketua Pemuda Katolik Komda Jabar. Kader-kader Pemuda Katolik adalah pendukung hari-hari depan bangsa dan negara yang lebih baik. Untuk mencapai hari depan bangsa dan negara yang lebih baik, salah satunya adalah dengan upaya meningkatkan taraf kesehatan serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran yang tinggi akan kesehatan di kalangan warga bangsa. Di samping itu, Pemuda Katolik Jawa Barat berkeinginan untuk mengajak seluruh komponen bangsa, dari berbagai suku, agama, golongan dan ras untuk mewujudkan dialog serta persaudaraan sejati lewat kerja sama dan karya nyata. Hal ini memang terlihat dalam kekompakan serta keakraban yang ditunjukkan para anggota Tim Relawan Lupus Bandung yang terdiri dari teman-teman Yayasan Lupus Indonesia (YLI) Pusat & Bandung, Mahasiswa/i Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung (UNISBA), Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Barat, Cabang Kota Bandung & Komisariat Cicadas, Keluarga Karyawan Muda Katolik (KKMK) Paroki St. Odilia Cicadas Bandung. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman muda dan semoga dapat menjadi berkat buat sesama. Pro Bono Publico.
(Pub-Dok PK Komda Jabar/April 2007)
Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Barat
Alamat Surat : Jl. Mrdeka No. 14 Bandung
Merupakan Organisasi Pembinaan bagi Pemuda Katolik