Monday 28 May 2007


PEMUDA KATOLIK JAWA BARAT PEDULI LUPUS

Pro Ecclesia et Patria,
Mendengar kata Lupus, pada umumnya orang teringat seorang tokoh dalam novel yang dimuat dalam salah satu majalah remaja beberapa tahun yang lalu. Namun Lupus yang punya peringatan Hari Lupus Se-Dunia, setiap tanggal 10 Mei, tentunya bukan Lupus yang itu.
Lupus yang dimaksud adalah Penyakit Lupus, atau lengkapnya Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Lupus yang ini merupakan penyakit kronik/menahun dan dikenal sebagai penyakit autoimun. Gejala yang ditimbulkannya bisa sangat beragam dan menyerupai penyakit-penyakit lain, sehingga sering juga disebut sebagai penyakit seribu wajah. Penyakit ini menyerang seluruh organ tubuh penderitanya, terutama organ-organ tubuh vital seperti: Jantung, Ginjal, Hati, Paru, Darah, Syaraf, Mata, Sendi dan Kulit. Penyakit ini bila tidak segera diketahui, bisa mengancam jiwa dan menyebabkan kematian. Sudah cukup banyak korban meninggal karena penyakit ini.
Menyadari berbahayanya penyakit ini dan telah banyaknya jiwa yang menjadi korban, sementara di sisi lain, masyarakat masih sangat awam terhadap pengetahuan tentang penyakait ini, PEMUDA KATOLIK Komisariat Daerah Jawa Barat, Cabang Kota Bandung dan Komisariat Cicadas, turut berperan serta mendukung dan membantu Yayasan Lupus Indonesia dalam sosialisasi pengetahuan tentang penyakit Lupus melalui serangkaian program World Lupus Day 2007.
Pada hari Sabtu, 21 April 2007, bertepatan dengan Hari Kartini, di Aula PPB Universitas Katolik Parahyangan, Jl. Merdeka 30 Bandung, diselenggarakan Talk Show dengan tema “Lupus: Hormonkah Yang Bersalah?”. Talk Show yang berlangsung dari jam 09.00 – 12.00 bbwi menghadirkan 3 orang Narasumber, dr. Ria Bandiara, Sp.PD, KGH, dr. Wiryawan Permadi, Sp.OG, K-Fer dan Tiara Savitri, S.Pd. (Ketua YLI). Acara yang dimoderatori oleh drg. Anne Gracia ini dihadiri tidak kurang dari 250 peserta dari berbagai kalangan: para penderita Lupus (yang biasa disebut Odapus), keluarga Odapus, siswa/i SMU dan para Guru, kalangan mahasiswa/i, ormas dan masyarakat umum, tak ketinggalan hadir ibu-ibu Wanita Katolik RI, serta beberapa tokoh awam, biarawan/wati yang berkarya di komisi/lembaga maupun paroki-paroki di Keuskupan Bandung.
Malam harinya, dalam kemeriahan malam minggu di Jalan Dago, puluhan relawan dari Yayasan Lupus Indonesia, Pemuda Katolik, Keluarga Karyawan Muda Katolik serta Mahasiswa/i Universitas Islam Bandung serta puluhan relawan muda lainnya, melakukan “Branding on The Street”: membagi-bagikan buku saku tentang penyakit Lupus dan Pin Peduli Lupus. Acara yang sama juga dilakukan esok paginya pada hari Minggu, 22 April 2007 di seputar Lapangan Gasibu dan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar.
Kader kader Pemuda Katolik di Jawa Barat merasa terpanggil untuk terlibat, karena selain berbahaya, sebagian besar Odapus adalah teman-teman muda, meski Lupus dapat menyerang siapa saja, baik tua maupun muda. Buat kader-kader perempuan di Pemuda Katolik, keterlibatan ini semakin bertambah nilainya, karena data Yayasan Lupus Indonesia mengungkapkan 6 dari 7 orang penderita Lupus ternyata adalah kaum perempuan, seperti dikatakan Sdri. Rini Andharyani, salah seorang Odapus yang juga menjadi Perwakilan Yayasan Lupus Indonesia di Bandung. Hal ini ditegaskan Sdri. Emerita, salah seorang Wakil Ketua Pemuda Katolik Komda Jabar yang juga seorang kader perempuan.
Keterlibatan Pemuda Katolik dalam acara ini sangat relevan, demikian dikatakan G.Y. Bambang Sugiarto, Ketua Pemuda Katolik Komda Jabar. Kader-kader Pemuda Katolik adalah pendukung hari-hari depan bangsa dan negara yang lebih baik. Untuk mencapai hari depan bangsa dan negara yang lebih baik, salah satunya adalah dengan upaya meningkatkan taraf kesehatan serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran yang tinggi akan kesehatan di kalangan warga bangsa. Di samping itu, Pemuda Katolik Jawa Barat berkeinginan untuk mengajak seluruh komponen bangsa, dari berbagai suku, agama, golongan dan ras untuk mewujudkan dialog serta persaudaraan sejati lewat kerja sama dan karya nyata. Hal ini memang terlihat dalam kekompakan serta keakraban yang ditunjukkan para anggota Tim Relawan Lupus Bandung yang terdiri dari teman-teman Yayasan Lupus Indonesia (YLI) Pusat & Bandung, Mahasiswa/i Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung (UNISBA), Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Barat, Cabang Kota Bandung & Komisariat Cicadas, Keluarga Karyawan Muda Katolik (KKMK) Paroki St. Odilia Cicadas Bandung. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman muda dan semoga dapat menjadi berkat buat sesama. Pro Bono Publico.

(Pub-Dok PK Komda Jabar/April 2007)

No comments: